Selasa, 28 Oktober 2008

INTERNATIONAL ORGANISATION FOR STANDARIZATION (ISO)

Pembakuan (standarisasi) komunikasi data dimaksudkan untuk saling menghubungkan sistem komputer yang memiliki merk dan ciri yang khas. Usaha ini melibatkan berbagai organisasi baik nasional maupun internasional agar hasilnya dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan dan saling menguntungkan. Seluruh organisasi standar merupakan entitas yang independent, tetapi pada level pelaksanaan, koordinasi dan kerjasama diantara organisasi standard sangat tinggi, sehingga sangat memungkinkan satu organisasi standard mengadopsi standard yang dikeluarkan oleh organisasi standard lainnya.

Yang masuk kategori organisasi standar internasional adalah :

  • International Organisation for Standarization (ISO) http://www.iso.org/
  • International Telecommunication Union (ITU) http://www.itu.int/

International Organisation for Standarization (ISO)

International Organisation for Standarization (ISO) didirikan dengan maksud untuk memajukan pengembangan standard-standar di dunia. Keanggotaan ISO terdiri atas organisasi-organisasi standard nasional yang mendekati 157 negara. Pencapaian ISO dalam bidang telekomunikasi adalah dikembangkannya 7 lapisan Open System Interconnection (OSI) Reference Model.

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.

OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut :

1. Physical Layer

Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi.

2. Data Link Layer

Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.

3. Network Layer
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya.

4. Transport Layer
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar.

5. Session Layer
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu.

6. Pressentation Layer
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu.

7. Application Layer
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia.

Tidak ada komentar: