Selasa, 28 Oktober 2008

INTERNET TOPOLOGY

Sejak memasyarakatnya Internet, menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi (PC) maupun server dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) sampai WAN (Wide Area Network) menjadi sebuah hal yang biasa.

Ada beberapa macam topologi interrrnet, diantaranya adalah :

1. Topologi BUS

Keuntungan : Hemat kabel - Layout kabel sederhana - Mudah dikembangkan
Kerugian : Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil - Kepadatan lalu lintas - Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi. - Diperlukan repeater untuk jarak jauh.


2. Topologi TokenRING Metode token-ring

(sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

Keuntungan : Hemat Kabel Kerugian

Kerugian : Peka kesalahan - Pengembangan jaringan lebih kaku.


3. Topologi STAR

Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan

hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.

Keuntungan :

§ Paling fleksibel,

§ Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

§ Kontrol terpusat

§ Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan

§ Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian : Boros kabel , perlu penanganan khusus.

Sedangkan untuk topologi WLAN memiki beberapa topologi sebagai berikut :

1. Tersentralisasi

Nama lainnya adalah star network atau hub based. Topologi ini terdiri dari server (c) dan beberapa terminal pengguna, di mana komunikasi antara terminal harus melalui server terlebih dahulu. Keunggulannya adalah daerah cakupan luas, transmisi relatif efisien dan desain terminal pengguna cukup sederhana karena kerumitan ada pada server. Kelemahannya adalah delay-nya besar dan jika server rusak maka jaringan tidak dapat bekerja.

2. Terdistribusi

Dapat disebut peer to peer, di mana semua terminal dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan pengontrol (servers). Di sini, server diperlukan untuk mengoneksi WLAN ke LAN lain. Topologi ini dapat mendukung operasi mobile dan merupakan solusi ideal untuk jaringan ad hoc. Keunggulannya jika salah satu terminal rusak maka jaringan tetap berfungsi, delay-nya kecil dan kompleksitas perencanaan cukup minim. Kelemahannya adalah tidak memiliki unit pengontrol jaringan (kontrol daya, akses dan timing).

3. Jaringan selular

Jaringan ini cocok untuk melayani daerah dengan cakupan luas dan operasi mobile. Jaringan ini memanfaatkan konsep microcell, teknik frequency reuse dan teknik handover. Keunggulannya adalah dapat menggabungkan keunggulan dan menghapus kelemahan dari ke dua topologi di atas. Kelemahannya adalah memiliki kompleksitas perencanaan yang tinggi.

INTERNATIONAL ORGANISATION FOR STANDARIZATION (ISO)

Pembakuan (standarisasi) komunikasi data dimaksudkan untuk saling menghubungkan sistem komputer yang memiliki merk dan ciri yang khas. Usaha ini melibatkan berbagai organisasi baik nasional maupun internasional agar hasilnya dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan dan saling menguntungkan. Seluruh organisasi standar merupakan entitas yang independent, tetapi pada level pelaksanaan, koordinasi dan kerjasama diantara organisasi standard sangat tinggi, sehingga sangat memungkinkan satu organisasi standard mengadopsi standard yang dikeluarkan oleh organisasi standard lainnya.

Yang masuk kategori organisasi standar internasional adalah :

  • International Organisation for Standarization (ISO) http://www.iso.org/
  • International Telecommunication Union (ITU) http://www.itu.int/

International Organisation for Standarization (ISO)

International Organisation for Standarization (ISO) didirikan dengan maksud untuk memajukan pengembangan standard-standar di dunia. Keanggotaan ISO terdiri atas organisasi-organisasi standard nasional yang mendekati 157 negara. Pencapaian ISO dalam bidang telekomunikasi adalah dikembangkannya 7 lapisan Open System Interconnection (OSI) Reference Model.

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.

OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut :

1. Physical Layer

Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi.

2. Data Link Layer

Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.

3. Network Layer
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya.

4. Transport Layer
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar.

5. Session Layer
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu.

6. Pressentation Layer
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu.

7. Application Layer
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia.